Saturday, December 24, 2011

INTROPEKSI DIRI

Intropeksi diri dalam bahasa ilmiah dikenal dengan istilah Muhasabatun-nafs. Dia merupakan perkara yang sangat penting. Jiwa manusia tidak akan baik kecuali mau mengintropeksi dirinya sendiri. Barangsiapa yang intropeksi pada hari ini dia akan selamat pada esok harinya, insya Allohu Ta’ala.

Muhasabatun-nafs dilakukan dengan cara bertanya pada diri sendiri, merenungi, berkaca terhadap aib dan kekurangan. Kejujuran dan maumengakui kesalahan adalah di antara kunci keberhasilan muhasabaun-nafs.

Apa yang diharapkan dari muhasabatun-nafs ?Perubahan yang nyata, itulah yang menjadi tujuannya. Dari jelek menuju baik, maksiat menuju taat, lalai menjadi ingat. Bagaimanakah sebenarnya kedudukan intropeksi diri dalam menempa jiwa agar bersih dan baik ?

Friday, December 23, 2011

KAUM MUSLIMIN MENCINTAI SHAHABAT NABI MUHAMMAD SHOLALLOHU ALAIHI WA SALLAM

“Muhammad itu adalah utusan Alloh dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih saying sesame mereka, kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Alloh dan keridhaanNya, pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya lalu tunas itu menjadikan tanaman itu kuat kemudian menjadi besar dan tegak lurus diatas pokoknya, tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Alloh hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (denga kekuatan orang-orang mukmin). Alloh menjanjikan kepada orang-orang yang beriman da mengerjakan amal yang sholih di antara mereka ampunan dan pahala yang besar “ (QS al-Fath :29)

Makna Ayat Secara Umum

MEREKA - REKA HARI KIAMAT

“Mereka menanyakan kepadamu tentang hari kiamat: Akankan terjadi ? katakanlah : sesungguhnya pengetahuan tentang kiamatitu adalah pada sisi Robbku, tidak ada seorangpu yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi mahluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan dating kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah : Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Alloh tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. “(QS al-A’rof :187)

Makna Ayat Secara Umum

Syaikh Abdurohman as-sadi berkata : “ Alloh berkata kepada Nabi Muhammad sholallohu alaihi wa sallam : ‘ orang yang sombong dan mendustakanmu akan bertanya kepadamu tentang kapan datangnya hari Kiamat ? Katakanlah kepada mereka : hanya Alloh yang mengetahhui waktu terjadinya. 

Monday, December 5, 2011

ZAKAT PENJERNIH JIWA DAN PEMBERSIH HARTA

“ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, denagan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Alloh Maha Mendengan lagi Maha Mengetahui.”(QS at-Taubah :103)

Makna Ayat Secara Umum

Syaikh Abdurrohman as-Sadi berkata : “ Alloh berkata kepada utusanNya dan juga kepada umatnya, Alloh memerintahkan kepada mereka dengan perkara yang dapat membersihkan jiwa dan menyempurnakan iman, yaitu dengan mengambil zakat yang wajib dari hata mereka. Karena zakat dapatmembersihkan dosa dan mengembangkan harta, menumbuhkan aklak yang baik, amaml yang sholih, menambah pahala di dunia dan akhirat. 

Untuk itu ada anjuran mendo’akan orang mukmin secara umum dan secara khusus pada waktu mereka menyerahkan zakat agar mereka diberkahi oleh Alloh, karena dengan do’amu itu akan menenangkan jiwa mereka dan meggembirakan hati mereka. Ingatlah sesungguhnya Alloh Maha Mendengar dan 
Mengabulkan do’amu. Alloh mengetahui keadaan hamba dan niat hambaNya, semua amal manusia akan dibalas sesuai dengan niatnya.

Saturday, December 3, 2011

SUDAHKAH DIRIMU SELAMAT DARI SIFAT SOMBONG

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena kamu sesengguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan saekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Semua itu kejahatannya amat di benci di sisi Robbmu.” (QS al-Isra 37-38)

Sombong adalah sifat tercela, dia adalah sifat iblis la’natulloh alaih. Pemicu kesombongan sangat beragam, sombong karena keberhasilan, karena keturunan, karena kedudukan atau karena golongan. Sifat sombong tidak hanya mengancam orang awam saja, boleh jadi seorang da’I terjangkiti sifat sombong, akan tetapi dia tidak menyadarinya.

MANGGALANG PERSATUAN, MEWASPADAI PERPECAHAN

“ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Alloh, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Alloh kepadamu ketika kamu dahulu ( masa Jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Alloh mempersatukan hatimu, maka jadilah kamu karena nikmat Alloh orang-orang yang bersaudara. Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Alloh menyelamatkan  kamu dari padanya. Demikianlah Alloh menerangkan ayat-ayat Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS Ali Imron : 103)

Makna Ayat Secara Umum

Syaikh Abdurrohman as-Sadi berkata : “Alloh memerintahkan kaum muslimin mewujudkan ketakwaan kepada Alloh hendaknya bersatu dan berpegang teguh kepada agama Alloh. Hendaknya mereka saling membantu dan tidak bercerai-berai. Karena bersatunya kaum muslimin diatas agama yang benar dan dengan kelembutan hati, menjadi agama dan urusan dunia mereka baik. 

Thursday, December 1, 2011

WASPADALAH KETIKA BERTANYA DAN MENJAWAB

“Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu al-Quran itu sedang diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu. Alloh memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. Sesungguhnya telah ada segolongan manusia sebelum kamu menanyakan hal-hal yang serupa itu (kepada nabi mereka), kemudian mereka tidak percaya kepadanya.” (QS al-Maidah : 101-102)

Makna Ayat Secara Umum

Syaikh Abdurrohman as-sadi berkata : “Alloh melarang hambaNya yang beriman menanyakan sesuatu yang apabila dijawab akan menjelekkan mereka dan membuat sedih, seperti (ketika) sebagian orang muslim menanyakan kepada Rasululloh shalallohu alaihi wa sallam nama ayah mereka, keberadaan mereka di surge atau neraka. Yang demikian itu tidak ada baiknya bila diterangkan kepada penanya, Contoh lainnya adalah menanyakan sesuatu yang belum terajdi, menanyakan perkara yang membuat dirinya berat beribadah. Apalagi jika menanyakan perkara yang menyakitkan umat dan tidak ada faedahnya.” (Tafsir al-Karimur Rohman)