“ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Alloh, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Alloh kepadamu ketika kamu dahulu ( masa Jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Alloh mempersatukan hatimu, maka jadilah kamu karena nikmat Alloh orang-orang yang bersaudara. Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Alloh menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Alloh menerangkan ayat-ayat Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS Ali Imron : 103)
Makna Ayat Secara Umum
Syaikh Abdurrohman as-Sadi berkata : “Alloh memerintahkan kaum muslimin mewujudkan ketakwaan kepada Alloh hendaknya bersatu dan berpegang teguh kepada agama Alloh. Hendaknya mereka saling membantu dan tidak bercerai-berai. Karena bersatunya kaum muslimin diatas agama yang benar dan dengan kelembutan hati, menjadi agama dan urusan dunia mereka baik.
Dengan bersatu, urusan akan mudah diselesaikan dan kebaikan yang tidak terhitung dapat diraih. Contohnya saling membantu dalam perkara baik dan takwa. Demikian juga sebaliknya berpecah belah dan bermusuhan akan menjadikan tatanan hidup mereka berantakan dan terputus tali hubungan kaum muslimin. Mereka bekerja menurut hawa nafsunya masing-masing tanpa berfikir membahayakan kelompok lainnya. Alloh menjelaskan nikmat yang harus kita ingat, “ Dan ingatlah nikmat Alloh kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan” saling bunuh-membunuh, mengambil harta orang lain, permusuhan antar kabilah, antar kampong, bahkan kadang terjadi saling bunuh. Sungguh sangat buruj ahlak mereka. Inilah keadaan bangsa Arab ketika sebelum diutus Nabi Muhammad shalallohu alihi wa sallam. Tatkala Alloh mengutus bueliau dan mereka beriman, mereka bersatu diataas bendera Islam, hati mereka saling lunak karena berkah nikmat iman, sehingga mereka bagaikan satu jasad, saling kasih saying dan saling tolong-menolong sesame saidaranya.
Karena itulah Alloh berfirman yang artinya : “amaka Alloh mempersatukan hatimu, lalu kamu –karena nikmat Allph- menjadi orang-orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka,” artinya kamu sudah berada di ambang pintu neraka, tidak ada sisia waktu melainkan kamu akan mati lalu masuk neraka, “lalu Alloh menyelamatkanmu dari padanya” dikarenakan Alloh member karunia kepada kalian berupa iman kepada nabi Muhammad shalallohu alaihi wa sallam. Demikianlah Alloh menjelaskan kepadamu tanda kekuasanNya, menjelaskan kepadamu yang haq dari pada yang batil agar kamu mendapat petunjuk, mengetahui yang benar dan mau mengerjakannya.” (tafsir al Karimur Rohman)