Sunday, November 27, 2011

LAKNAT ATAS BANI ISRAEL

Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu” (QS Al Ma’idah : 78-79)

MAKNA AYAT

Syaikh Abdurrohman bin Nashir as-sadi menafsirkan ayat diatas:

Orang-orang kafir dari Bani Israil dilaknat dan dijauhkan dari Rahmat Allah dengan persaksian dua Nabi yaitu Nabi Dawud dan Nabi Isa. Sungguh hujjah dan peringatan telah ditegakkan atas mereka tetapi mereka tetap mengingkarinya bahkan membangkang terhadap perintah Allah. Maka, sebagai balasan bagi mereka, Allah mencampakkan pada diri mereka kekufuran dan laknat disebabkan kemaksiatan dan kedzoliman, sehingga mereka jauh dari rahmat Allah. Ketahuilah sesungguhnya dosa dan kedzoliman itu ada balasannya.

Diantara kemaksiatan mereka yang mengundang musibah dan ancaman, mereka mengerjakan kemungkaran dan tidak melarang kemungkaran, termasuk juga mendiamkan kemungkaran padahal maapu melarangnya. Hal tersebut menunjukan peremehan perintah Allah bahkan mereka anggap kemaksiatan itu hal yang sepele.


Sungguh mendiamkan kemungkaran padahal mampu membendungnya mengakibatkan datangnya siksa Allah, kenapa? Karena banyak hal, diantaranya hal tersebut mengandung  kerusakan yang besar dan pelakunya telah berbuat maksiat walaupun tidak melakukan kemaksiatan secara terang-terangan. Kita wajib meninggalkan kemungkaran, maka wajib juga meninggalkan kemungkaran. Faktor lainnya, perbuatan tersebut termasuk meremehkan kemaksiatan, sedikit atau banyak, membuat orang suka melakukan kemaksiatan dan kefasikan. 

Apabila kemaksiatan tidak dicegah maka kehidupan akan menjadi buruk dan besar musibahnya, baik dari segi agama dan dunia. Begitu pula kegundahan dan kekacauan akan menimpa mereka. Setelah itu, orang-orang baik akan sirna dan lemah terhadap kerancuan orang-orang jelek sampai masa yang mereka tidak sangka, juga ilmu akan lenyap dan menjamurlah kebodohan.” (Tafsir al-Karimur Rohman)